07.13

Mencari Dompet Hilang

Mencari dompet hilang
Menjelang tengah malam, seorang kakek mondar mandir, beputar-putar sambil menunduk di dapur. Matanya tidak lepas dari memandang ke lantai, hampir setiap sudut dipandanginya. Nampaknya sang kakek sedang mencari sesuatu. Cucu yang sejak tadi memperhatikan, penasaran dan bertanya,
"Cari apa, Kek?"
"Cari dompet, dompet Kakek jatuh"
"Ooh, jatuhnya di dapur?"
"Tidak, jatuhnya di taman"
"Loh kok jatuh di taman, carinya di dapur?"
"Habis kalau di taman gelap, di sini terang!"
"??????
Hikmahnya :
Seringkali kita ingin menyelesaikan masalah dengan memilih cara yang mudah, sekalipun tidak menyelesaikan masalah. Akhirnya masalah tidak pernah selesai.
Kakek tadi tahu mencari dompet di taman gelap makanya dia pilih di dapur yang terang, padahal tidak mungkin ketemu. Wajar saja, itu kakek-kakek mungkin sudah pikun. Tapi lucunya prilaku seperti ini sering juga dilakukan kaum intelek, anak muda, dan orang terhormat.

Kadang ada siswa yang mendapat nilai rendah karena malas, tapi ia ingin mendapat nilai bagus dengan mencari bocoran soal atau nyontek. Dia cari cara mudah tapi tidak mendapat inti pendidikan yaitu menjadi pandai.

Ada mahasiswa tidak bisa menyelesaikan skripsi, tapi membayar orang untuk membuatnya. Dia mungkin lulus tapi tidak mendapat inti dari skripsi yaitu kemampuan memaparkan pikiran lewat tulisan.

Pada keluarga berada. Ada orang tua berusaha membahagiakan anaknya dengan uang, misalnya. Padahal anak butuhnya perhatian. Jadi berapapun uang di tambah tidak akan selesai.

Ada juga pemerintahan yang korupsi (konteksnya di seluruh dunia), ingin mendapatkan image baik dengan cara menutup-nutupi korupsi bukan dengan menghapuskannya.

Jadi seringkali kita memilih jalan yang mudah, bukan jalan yang benar-benar menyelesaikan masalah. Pernahkan Anda mengalaminya???
oleh Isa Alamsyah (Komunitas Bisa)

0 komentar:

Posting Komentar

Ngobrol yux..

Create a Meebo Chat Room